Browser Tercepat Di Dunia 2022

Browser Tercepat

Kami bisa pastikan, bahwa banyak dari kamu yang masih menggunakan Google Chrome sebagai web-browser utama pada aktivitasmu di internet. Lantas apakah Chrome masuk jadi salah satu browser tercepat di dunia?

Apa Itu Browser?

Search Engine atau mesin pencari lebih familiar dengan istilah web-browser, merujuk pada program (software) yang berfungsi melakukan pencarian suatu informasi yang tersimpan di internet.

Bila pada tahun 1990, program dengan nama Archie lahir dan digagas sebagai browser pertama. Kini, perkembangan web-browser telah tidak terbendung lagi, dengan puluhan bahkan ratusan web-browser baru yang lahir hampir tiap tahunnya. Kamu bisa simak perkembangan tersebut pada Timeline Perkembangan Web-Browser (pastikan perangkatmu kompatibel menampilkan image dengan bobot besar).

Pengukuran Performa Browser

Kecepatan layanan tiap web-browser tentu jadi satu hal yang jadi fokus banyak penggunanya, ada tiga indikator pengukuran berikut ini untuk mengukur mana browser tercepat di dunia!

  • Speedometer 2.0 sebuah pengukuran responsivitas dari suatu web, dan hasil yang ditunjukkan sebagai berikut:

"Pengukuran

  • JetStream 2 sebuah pengukuran kecepatan eksekusi tiap kode dari suatu web, dan hasil yang ditunjukkan sebagai berikut:

"Pengukuran

  • MotionMark sebuah pengukuran kemampuan penampilan grafis dari suatu web, dan hasil yang ditunjukkan sebagai berikut:

"Pengukuran

Bila dari ketiga pengukuran, peringkat teratas tidaklah ditempati oleh satu web-browser saja. Lantas, dari hasil pengukuran demikian, siapakah browser tercepat di dunia? Berikut kesimpulannya!

Kesimpulan Pengukuran: Browser Tercepat

1. Google Chrome

Browser tercepat di dunia, namun apakah yang paling aman?

  • Hasil Tes per Menit
    • Speedometer: 144
    • JetStream: 130.294
    • MotionMark: 553.38
  • Kelebihan:
    • Sangat mudah digunakan
    • Kompatibel dan menyediakan banyak extensions
    • Cakupan fitur yang sangat luas (Google Drive, Play, Meets dan lainnya)
    • Cukup cepat
    • Dapat disinkronkan dengan banyak perangkat (mobiledesktoptablet, tv, smartwatch, VR dan lainnya)
  • Kekurangan:
    • Mencakup isu data privasi pengguna (sangat serius)

Tidak dapat dipungkiri bahwa layanan all in one yang diberikan Google melalui Chrome sangat membantu dan diminati oleh banyak penggunanya. Terutama bagi pengguna praktis yang mengharapkan pelayanan yang bisa mencakup banyak hal dan di banyak perangkat.

Dengan kemampuan dalam menghadapi Javascript web application dan tampilan grafis kompleks dengan respon yang cepat, menjadikan web-browser yang satu ini layak kita sebut sebagai browser tercepat di dunia.

Tetapi, satu hal yang amat penting ketahui ialah tentang data privasi pengguna yang selalu jadi masalah Chrome atau Google secara umum, dari dahulu hingga kini.

Dimulai dari adanya permasalahan tentang privacy issue yang merebak di awal 2012, hingga terbit di majalah Time edisi maret 2012 berjudul “Will We Ever Get Strong Internet Privacy Rules?“.

Permasalahan serupa juga muncul pada 2020, dikutip dari Reuters, pihak Google menghadapi tuntutan sebesar $5 juta (dollar) terkait tracking secara ilegal pada pengguna private-mode di Chrome.

2. Microsoft Edge

Satu Misi Dengan Chrome: Cepat, Namun Privasi Dipertanyakan

  • Hasil Tes per Menit
    • Speedometer: 131
    • JetStream: 131.755
    • MotionMark: 549.97
  • Kelebihan:
    • Sangat Cepat
    • Memiliki fitur yang banyak
    • Cukup kompetibel dengan beberapa extensions dari Chrome
  • Kekurangan:
    • Mencatat browsing history

Kami akui perihal kecepatan, dari pengukuran JetStream 2 didapati bahwa Microsoft Edge menempati posisi pertama, dan memang pasca diubah ke versi Chromium 2020 jadi makin baik dalam memproses Javascript dan tampilan grafis kompleks.

Memanfaatkan beragam extension yang juga didesain untuk Chrome, maka menggunakan Microsoft Edge jadi lebih efisien untuk berbagai kebutuhan. Bahkan bila dituliskan, banyak sekali fitur yang dicakup, dan mungkin satu artikel penuh tidak akan mungkin bisa mendeskripsikannya.

Namun secara keseluruhan, permasalahan yang sama di Microsoft Edge dengan produk Google secara umum ialah terkait privasi pengguna. Dimana Microsoft Edge mencatat browsing history selama 999 hari, dilansir dari artikel resmi Microsoft.

3. Opera

Efektif Dalam Konteks Aktivitas Ringan, Namum Membebani RAM

  • Hasil Tes per Menit
    • Speedometer: 108.2
    • JetStream: 123.258
    • MotionMark: 403.16
  • Kelebihan:
    • Fitur Built-in yang berlimpah
    • Versi mobile yang cukup variatif
    • Sinkronisasi antar perangkat yang mudah
    • Anonimitas yang cukup baik (incognito mode)
  • Kekurangan:
    • Terlalu android-sentris
    • Penggunaan RAM yang berlebihan

Perihal kecepatan, sebenarnya tidak ada yang masalah dari Opera, dan tidak ada latensi yang begitu mencolok dari web-browser yang satu ini.

Meski begitu, bila disejajarkan dengan dua web-browser sebelumnya memang tidak bisa dibandingkan apple-to-apple. Karena, Opera cukup kesulitan dalam memproses visual grafis yang kompleks.

Meski begitu, Opera cukup dapat dipertimbangkan untuk aktivitas ringan dan dengan pemanfaatan extension yang cukup sederhana, dan tidak terlalu banyak, membuat web-browser yang satu ini cenderung jadi efektif.

Adapun, pada sisi lain hal demikian membuat beberap pengguna menganggap Opera terlalu android-sentris karena tidak kompetibel di banyak perangkat macOS atau iOS secara umum.

Yang menarik ialah, meski dianggap android-sentris, permasalahan dengan pemanfaatan RAM saat menjalankan Opera, bisa kita sepakati tidak ramah android, karena umumnya android memiliki kapasitas RAM yang amat terbatas.

4. Brave

Web-browser Yang Aman, Namun Terkadang Lupa Merilis Update

  • Hasil Tes per Menit
    • Speedometer: 108
    • JetStream: 121.535
    • MotionMark: 452.44
  • Kelebihan:
    • Keamanan dan privasi yang sangat baik
    • cepat dan ramah RAM (memori secara umum)
    • Kompatibel dengan beragam crypto wallet
    • Telah mencakup ads-blocker bawaan
    • Mengedepankan model penampilan iklan yang berbasis privasi pengguna
  • Kekurangan:
    • Kurang intens dalam perilisan update

Meski cukup unggul dibanding Opera dalam menghadapi penampilan visual grafis yang kompleks, namun Brave jadi web-browser yang juga kesulitan dalam menghadpi Javascript web application yang tidak umum, bila dibanding Chrome ataupun Microsoft Edge.

Terlebih, update cycling yang relatif lamban membuat banyak pengguna terkadang mengeluhkan tentang permohonan perbaikan yang tak kunjung datang.

Namun, dibanding dua peringkat teratas, segi kemanan memang hal yang dikedepankan oleh web-browser yang satu ini. Ads-blocker bawaan pada web-browser yang satu ini memang patut diacungi jempol, membuat para penggunannya dapat beraktivitas dengan nyaman.

Meski bukan jadi salah satu web-browser populer, pemanfaatan Brave sangat ramai di kalangan pengguna macOS ataupun iOS (di luar Safari).

5. Vivaldi

Kostumisasi Yang Sangat Cair, Namun Sulit Untuk Perangkat Mobile

  • Hasil Tes per Menit
    • Speedometer: 107
    • JetStream: 122.896
    • MotionMark: 382.22
  • Kelebihan:
    • Fitur yang variatif
    • Mudah di kostumisasi
    • RAM rendah disaat pemakaian
    • Sangat cocok untuk kebutuhan profesional
  • Kekurangan:
    • Tidak memiliki versi iOS
    • Sangat tidak ramah pada perangkat mobile

Dari segi performa kecepatan, sebenarnya Vivaldi mampu bersaing dengan Opera maupun Brave.  Baik itu ketika menghadapi Javascript application yang tidak umum maupun dalam proses penampilan visual grafis yang kompleks.

Bila kamu familiar dengan pengaplikasian headings dan bookmars pada PDF di Adobe Acrobate, yang membuat aktivitas menulis maupun membaca suatu PDF jadi lebih mudah karena dapat membagi-bagi tiap section ke dalam satu kategori, pada Vivaldi hal ini sangat mungkin diaplikasikan.

Vivaldi sangat cair dalam kontek kostumisasi, jadi tiap pengguna dapat membuat tampilannya sendiri. Dengan demikian, bagi para akademisi atau pekerja kreatif yang terkadang diharuskan membuka banyak tab (tab-stacking), Vivaldi sangat memfasilitasi hal ini.

Meski begitu, web-browser yang satu ini tidak begitu ramah pada tampilan mobile-nya. Karena dengan tampilannya yang mudah dikostumisasi, akan memberatkannya ketika ditampilkan dalam tampilan mobile.

Penutup

Dari kesimpulan yang kita tarik berdasarkan tiga aspek pengukuran di atas, meski Chrome menempati posisi pertama sebagai browser tercepat, privacy issue yang selalu muncul dari dahulu kala hingga kini memang sangat masiv dampaknya bagi kita para pengguna internet.

Sebut saja tentang Google Ads yang terkadang sangat amat mengganggu. Ini bisa kamu temui ketika kamu sedang berselancar di media sosial, akan selalu muncul Google Ads berupa iklan beragam produk yang diambil berdasarkan algoritma yang dihimpun dari riwayat browsing kamu selama ini.

Pada satu sisi, mungkin kamu membutuhkan hal tersebut, karena seakan iklan tersebut menjadi “reminder” untuk kamu segera membeli produk tersebut. Tetapi, hal demikian bisa saja membuat kamu jadi lebih konsumtif.

Sehingga, meski Chrome jadi browser tercepat, tidak serta merta jadi web-browser paling aman. Maka, kamu harus memperhatikan hal tersebut dengan lebih bijak ya!