Cara Kerja DHCP Server Dan Pemanfaatannya

Cara Kerja DHCP Server

Bagaimana suatu PC atau laptop di sebuah kantor ataupun sekolah bisa saling terhubung? Apakah melalui “indera keenam“? Tentu bukan! Berikut penjelasan cara kerja DHCP server untuk menjawab pertanyaanmu tersebut!

Istilah DHCP sangat umum digunakan dalam lingkup Teknik Komputer dan Jaringan, baik pada sebuah sekolah ataupun pada perusahaan, dimana ada perangkat yang penggunanya begitu dinamis. Baik pergantian penggunanya yang intens, ataupun ketika jumlah pengguna cendrung volatil (tidak menetap).

DHCP memang telah di awali semenjak dahulu kala dari tahun 1984, ketika saat itu untuk menghubungkan satu perangkat dengan perangkat yang lain harus terlebih dahulu melewati lapisan fisik yang berlapis-lapis (Physical Layer 1-7).

Namun, kini perkembangannya begitu masif seiring dengan banyaknya pekerjaan yang dikomputerisasi.

Apa Itu DHCP?

DHCP ialah sebuah singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, merujuk sebuah protokol pengelolaan jaringan. Berupa pemberian konfigurasi otomatsi dari sebuah jaringan agar beragam perangkat yang terhubung dalam jaringan tersebut dapat saling terhubung.

Dengan menerapkan DHCP ke sebuah jaringan, maka tiap perangkat yang ada dalam sebuah jaringan diberi IP-address masing-masing, sehingga bisa saling berhubung.

Perangkat DHCP

Dari definisi di atas, bisa kita ketahui bahwa dalam konteks DHCP terdapat beberapa perangkat. Dimana, secara umum ada dua kategori perangkat yang dibutuhkan, yakni:

  • DHCP Server ialah perangkat yang memiliki kemampuan untuk mengatur dan menentukan alamat IP-address dari suatu perangkat DHCP Client. Umumnya perangkat DHCP Server sifatnya menetap (tidak berubah-ubah)
  • DHCP Client ialah perangkat yang menerima IP-address dari DHCP Server. Umumnya perangkat DHCP Client jumlahnya banyak, dan penggunanya (user) berubah-ubah (dinamis)

Fungsi Kerja DHCP Server

Dalam konteks DHCP keseluruhan, fungsi DHCP Server bisa kita sebut sebagai perangkat yang paling vital, bila dibandingkan DHCP Client, karena memiliki fungsi berikut ini:

  • Mengelola dan menentukan IP-address dari suatu perangkat client
  • Meminimalisir kesalahan dalam pemberian IP-address ganda (IP Conflict)
  • Secara otomatis memperbarui IP-address yang kadaluarsa
  • Mengontrol IP-address yang bebas pakai, untuk digunakan kembali

Cara Kerja DHCP Server

Dalam menggambarkan cara kerja DHCP Server ada istilah DORA yang harus kamu pahami, istilah ini merujuk beberapa hal yakni:

Cara Kerja DHCP Server
Sumber: Plus.rs

1. Discovery

Pada bagian awal, ketika sebuah perangkat client terhubung dalam sebuah jaringan, maka perangkat tersebut akan mengirimkan pesan permohonan DHCPDISCOVER kepada DHCP Server. Perangkat client meminta kepada server untuk dikonfigurasi.

2. Offer

Perangkat DHCP Server akan menerima pesan tersebut, lalu direspon olehnya dengan mengirimkan pesan penawaran (offer) DHCPOFFER yang berisi, penawaran subet maskdurasi penggunaan dan tentunya IP-address bahkan permohonan setting web-proxy. Pesan tersebut akan dikirimkan kembali pada perangkat client.

3. Request

Perangkat client menerima pesan tersebut dan merespon dengan mengirimkan kembali pesan persetujuan permohonan DHCPREQUEST kepada perangkat DHCP Server.

4. Acknowledge

Pesan itu kemudian diterima perangkat server. yang diresponnya dengan mengirimkan pesan DHCPACK yang berisi IP-address, durasi penggunaan, informasi terkait konfigurasi dari permintaan yang sebelumnya dimohonkan oleh perangkat client.

Maka, pasca proses terakhir tersebut, sebuah perangkat client telah memiliki IP-address-nya sendiri, dan mampu menerapkan konfigurasi yang sebelumnya telah diberikan oleh server. Sehingga perangkat client dapat saling terhubung dengan seluruh perangkat lain yang ada dalam jaringan yang sama.

Selain keempat pesan pada protokol DHCP tersebut, ada beberapa pesan lainnya di antaranya:

  • DHCPDECLINE, sebuah pesan yang dikirimkan client untuk memberi tahu server bahwa IP-address mengalami konflik (berganda)
  • DHCPNAK, sebuah pesan yang dikirimkan server untuk menolak permintaan (DHCPREQUEST) dari client
  • DHCPRELEASE, sebuah pesan yang dikirimkan client untuk memberikan kembali IP-address, ketika sudah tidak dibutuhkan
  • DHCPINFORM, sebuah pesan yang dikirimkan clients untuk menerima keseluruhan opsi DHCP

Masih banyak lagi pesan yang ada dalam rangkaian protokol DHCP, yang keseluruhannya bisa kamu simak pada sumber berikut ini:

Kelebihan Dan Kekurangan Penerapan DHCP

Bayangkan bila dalam sebuah perusahaan, terdapat lebih 100 perangkat, yang diminta untuk saling terhubung. Bila proses konfigurasi tersebut harus dilakukan manual, maka butuh waktu yang teramat panjang agar seluruh perangkat terhubung. Maka, penerapan DHCP mempersingkat waktu dalam proses konfigurasi pada banyak perangkat.

Masih dalam situasi yang sama, bila user dari tiap perangkat harus berubah, baik itu dikurangi maupun bertambah jumlah user-nya, maka dibutuhkan konfigurasi yang singkat dan diotomatisasi untuk menyelesaikan situasi yang demikian. Karena tidak mungkin, hal itu dilakukan secara manual.

Namun, penerapan DHCP juga mengakibatkan tiap perangkat client sangat bergantung dari performa server itu sendiri. Bila suatu server bermasalah, maka seluruh aktivitas client akan terhambat.

Kesimpulan

Pada lini paling sederhana, dahulu di era mewabahnya Warnet (Warung Internet), cara kerja DHCP server memang hampir diketahui oleh banyak kalangan. Namun kini, hanya familiar di lingkup perusahaan. Karena tentunya, pemanfaatannya cenderung menyasar pada kebutuhan profesional, maupun bisnis saja.