Film Maudy Ayunda –salah satu bintang muda yang paling bersinar. Ia tenar bukan hanya karena aktingnya yang memukau di sejumlah film serta suara merdunya lewat lagu-lagu yang dilantunkannya.
Perempuan bernama lengkap Ayunda Faza Maudya kelahiran Jakarta 19 Desember 1994 ini moncer juga karena prestasi akademisnya yang berkilau. Ia meraih gelar di S1 dari University of Oxford jurusan Politics, Philosophy, and Economics (PPE) serta S2 dari Stanford University joint degree Administrasi Bisnis dan Pendidikan.
Aktivitasnya pun terentang dari di dunia hiburan, sosial, politik, dan ekonomi Indonesia, terkhusus yang memberikan dampak langsung terhadap kehidupan anak muda.
Misalnya pada 2015, Maudy mendampingi Perdana Menteri Inggris David Cameron, saat mengunjungi Jakarta.
Maudy menjadi pembicara termuda di Forum Ekonomi Global 2015. Pada Maret 2022, Maudy dipercaya jadi juru bicara pemerintah Indonesia untuk presidensi KTT G20 yang diselenggarakan di Bali pada November 2022.
Dalam aktivitas sosial Maudy terlibat dalam kampanye melawan perbudakan modern, yang meliputi kerja paksa, pernikahan, dan pekerja anak.
Ia jadi juru bicara melawan perbudakan modern di Istana Wakil Presiden sebagai bentuk kampanyenya melawan perbudakan. Kampanye itu dilakukan juga melalui karyanya.
Debut Maudy di dunia hiburan melalui film ‘Untuk Rena’ produksi Miles Films. Dari rumah produksi yang sama ia memerani karakter Zakiah Nurmala di film ‘Sang Pemimpi’ (2009).
Karir bermusiknya ditandai dengan merilis album pertamanya pada 2011, bertajuk ‘Panggil Aku’. . . dengan singel hitsnya ‘Tiba Tiba Cinta Datang’. Maudy menyunting pria Korea untuk menjadi suaminya. Sedangkan Maudy Ayunda Film adalah berikut ini
Inilah Film-film Terbaik Maudy Ayunda yang Menarik Perhatian Masyarakat
1. Losmen Bu Broto (2021): Film Remake yang Asyik buat Bernostalgia
Film ini berpusat pada Losmen Bu Broto di Yogyakarta dikelola oleh Pak Broto (Mathias Muchus) dan Bu Broto (Maudy Koesnaedi) beserta anak-anaknya.
Maudy berperan mejadi Sri, putri kedua keluarga Broto. Bersama kakaknya, Pur (Putri Marino), dan adiknya, Tarjo (Baskara Mahendra) mereka turut mengelola losmen.
Tempat penginapan yang tampak sukses dan hangat ini ternyata diam-diam menyembunyikan problem dan konflik. Pur sang putri tertua tidak bisa move on dari bayang bayang kematian calon suaminya. Sri, bermimpi untuk menjadi penyanyi band terkenal namun terhalang oleh tanggung jawab mengelola Losmen.
Sedangkan Tarjo, si bungsu berusaha keras menemukan motivasi kuliahnya namun gagal. Seluruh konflik terpendam itu meletup sewaktu terjadinya skandal. Anggota Keluarga Broto harus bisa menyelesaikan masalah ini bersama-sama selerasa dengan moto Losmen mereka yang sudah terkenal: Keluarga adalah Rumah.
Dalam film garapan Rizal Mantovani, si cantik Maudy Ayunda berlakon sebagai Trinity yang baru saja menerbitkan buku pertamanya yang menjadi bestseller.
Gara-gara itu Trinity dikenal sebagai Trinity Traveler dan dapat beasiswa S2 di Filipina sambil tetap menjalani hobi traveling-nya yang antimainstream. Bapak (Farhan) dan Ibu (Cut Mini) selalu mendesaknya segera mengakhiri masa lajang.
Bagi orang tua pernikahan adalah keharusan untuk meraih kebahagiaan. Tidak demikian bagi Trinity, kebahagiaan tidak ada kaitannya dengan pernikahan.
Lalu Trinity kembali bertemu dengan Paul (Hamish Daud) tapi menghadapi dilema antara mengejar cinta dan gairahnya mengeksplorasi tempat-tempat indah di dunia.
3. Habibie & Ainun 3: Film Romantis dan Manis dari Maudy
Maudy Ayunda berperan sebagai Ainun, istri Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie. Dikisahkan seperti umumnya remaja, Ainun punya kisah kasih yang cukup unik.
Ainun merupakan murid cerdas saat di SMA. Ia menjadi pujaan di sekolahnya dan menjadi incaran semua siswa, termasuk Habibie. Mereka memulai hHubungan dari sebuah pertemanan. Berlaanjut di bangku kuliah Ainun adalah mahasiswi kedokteran.
Di kampus Ainun lagi-lagi menjadi sosok populer. Ahmad (Jefri Nichols), yang berasal dari keluarga terpandang, adalah pria berani menyatakan cintanya kepada Ainun. Namun BJ Habibie tak menyerah dan berhasil memikat Ainun.
Maudy lewat peran ini banyak mendapat pujian dari kritikus dan penggemarnya.
4. 2014: Siapa Di Atas Presiden: Film Maudy tentang Politik
Maudy berperan sebagai Laras (Maudy Ayundya) di film garapan Rahabi Mandra dan Hanung Bramantyo ini. Laras yang jatuh hati Ricky, anak calon presiden yang tidak mendukung pencalonan orang tuanya.
Laras dan Ricky kerap kali merepotkan pihak kepolisian, terutama Iptu Astri (Atiqah Hasiholan), karena kecerobohan-kecerobohan mereka dalam melakukan penyelidikan. Kehidupan mereka pun terancam. Ternyata ada pihak ketiga yang membuat skenario atas peristiwa ini.
5. The Battle of Surabaya: Film Animasi Kepahlawanan
Film ini animasi apik mengambil latar belakang peristiwa 10 November 1945 di Surabaya ini menuai sambutan besar dalam masyarakat Indonesia. Maudy Ayunda di film ini sebagai pengisi suara.
Kisahnya sendiri tentang saat-saat Jepang menduduki Indonesia hingga menyerah kepada Sekutu. Lalu bansga Indonesia lahir. Sialnya Belanda malah menuntut haknya. Alhasil ini meletupkan semangat perlawanan pejuang Indonesia.
Jadi kisahnya berpusat pada Musa, remaja penyemir sepatu. Ia bertindak jadi kurir surat-surat rahasia untuk para pejuang Indonesia. Selain surat rahasia Musa mengantar pula surat-surat pribadi para pejuang untuk keluarganya. Film animasi yang gemilang dan diputar di sejumlah festival film dunia.
6. Refrain (2013): Film Romantis tentang Cinta dan Persahabatan
Berkisah tentang Nata dan Niki yang bersahabat lama sejak lama. Mereka menempuh pendidikan di sekolah yang sama sama. Mereka rupanya mempunyai sebuah benda spesial: trampoline usang.
Benda usang itu ternyata menyimpan banyak kenangan. Nata juga menyukai Niki sejak lama. Mengingat persahabatan mereka, Nata memilih menjadi pengagum diam-diam rahasia Niki.
Kemudian, muncul Annalise yang diperani Maudy Ayunda. Annalise murid pindahan. Dia anak model terkenal yang yang rupanya mendambakan kasih sayang karena pekerjaan ibunya yang super sibuk. Keramahan Niki, kebaikan Nata, membuat kesepian Annalise menguap. Dia menemukan orang-orang yang layak disebut ‘sahabat’.
Namun rasa kagum Annalise kepada Niki tidak dihiraukan Niki. Buuth waktu lama bagi Niki menyadari perasaan sahabatnya itu.
Sialnya saat sadar Niki telah punyai pacar bernama Oliver. Kegiatan Niki sebagai anggota tukang sorak, membuat kebersamaannya dengan Nata dan Annalise semakin susut dan berujung renggangnya persahabatan mereka.
Rupanya Niki terlena dengan dunia barunya. Sebuah peristiwa membuat Niki sadar akan perasaan Nata yang jatuh cinta padanya. Tapi Niki malah menghindar. Bagaimana kisah ini berlanjut? Tonton yuk.
7. Malaikat tanpa Sayap (2016): Film Sedih Tapi Romantis
Setelah Amir (Surya Saputra) bangkrut, Vino (Adipati Dolken) sang anak semakin menjauh dari keluarga. Mereka pindah dari perumahan elite ke rumah kontrakan di gang sempit. Sang Mama, Mirna (Kinaryosih) kabur dari rumah, tega meninggalkan Wina (Geccha Qheagaveta) yang masih balita.
Suatu hari Wina terjatuh di kamar mandi dan dari hasil rontgen Wina harus menjalani operasi. Kalau tidak, kakinya terancam diamputasi. Wina perlu transfusi darah, sementara golongan darahnya jarang dimiliki orang lain, yaitu golongan A rhesus negatif.
Vino yang kebetulan mempunyai golongan darah sama tak ragu mengajukan diri untuk donor. Melihat hal ini Calo (Agus Kuncoro) yang sedang mencari pendonor jantung, datang menawari Vino untuk menjadi pendonor.
Vino lalu berkenalan dengan Mura (Maudy Ayunda) di rumah sakit yang sama. Sejak itu Vino merasa hidupnya semarak bahagia. Vino yang semula putus harapan hingga bertransaksi dengan Calo, jadi ragu mendonorkan jantungnya.
Itulah film-film Maudy Ayunda yang paling menarik dan berkesan. Kamu suka semuanya? Kami juga begitu.