7+ Rekomendasi Film tentang Depresi, ‘Posesif’ yang Terbaik

fim tentang depresi

Film tentang depresi memang masih sedikit diproduksi sineas Indonesia. Mungkin karena tema ini kurang menarik minat penonton. Sebagai produk industri (dan seni), production house tentu dalam memproduksi film harus mempertimbangkan segi bisnis.

Kurangnya minat produser membuat film tentang depresi alhasil membuat tema ini terasa asing di jagat perfilman Tanah Air yang masih didominasi horor dan komedi slapstik.

Padahal sejatinya tema depresi dapat dimasukkan dalam film genre apa pun yang disukai penonton. Termasuk genre horor dan komedi.

Tapi tenang, dari yang sedikit itu ada film-film nasional bertema depresi yang digarap cukup apik dan berkualitas. Mau tahu apa saja?

7 Film tentang Depresi dan Kesehatan Terbaik Karya Sineas Indonesia

1. Kukira Kau Rumah (2022)

Film debutan Umay Shahab ini mengangkat isu kesehatan mental. ‘Kukira Kau Rumah’ memasang Prilly Latuconsina sebagai karakter utama bernama Niskala, seorang gadis yang memiliki gangguan bipolar.

Ada juga Jourdy Pranata yang berlakon sebagai Pram. Cowok yang menghabiskan hari-harinya dengan bermain musik. Pram menggambarkan seseorang yang kesepian ditinggal mati ayahnya pada saat dia belajar di sekolah menengah dan ibunya merupakan orang yang sibuk.

Selain dua bintang muda berbakat itu, ‘Kukira Kau Rumah’ dibintangi oleh Shenina Cinnamon yang memainkan karakter Dinda. Film ini ditonton sebanyak 2 juta lebih penonton melalui bioskop.

‘Kukira Kau Rumah’ contoh film tentang mental illness yang menarik.

2. Dear Nathan: Thank You Salma (2022)

Film adaptasi dari novel online di platform Wattpad ini mengusung kisah cinta dua remaja bernama Nathan (Jefri Nichol) dan Salma (Amanda Rawles).

Dalam sekuel ketiga ini film ‘Dear Nathan’ mengetengahkan isu krusial, yaitu perempuan dan pelecehan seksual.

3. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020)

Kalau kamu nonton film ‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini’ (NKCTHI) produksi Visinema ini, kamu akan tahu film ini juga menyinggung soal kesehatan mental, depresi dan gangguan mental lainnya, lho.

Film NKCTHI diadaptasi dari novel berjudul sama karya Marchella FP yang menuturkan tentang sebuah keluarga yang memiliki tiga orang anak. Ada Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara) dan Awan (Rachel Amanda).

Awalnya film memperkenalkan tokoh-tokohnya secara smooth. Penonton akan merasa diajak masuk ke dalam cerita. Lalu konflik mulai muncul ketika Awan, anak bungsu dari keluarga tersebut mengenal dunia baru.

Awan mulai bertingkah aneh setelah dekat dengan laki-laki bernama Kale yang diperankan oleh Ardhito Pramono. Isu kesehatan mental disampaikan dengan lembut namun mengena. Film ini menjadi box office tahun 2020 dengan meraup lebih dari 2,2 juta penonton.

4. Posesif (2019)

Film ini sekilas memang seperti film tentang kisah cinta remaja biasa saja. Namun penonton akan segera sadar ketika hubungan cinta remaja itu berakhir, film berbelok jadi kisah tentang depresi yang menyentak.

Karakter pria dalam film besutan Edwin ini digambarkan sebagai sosok yang posesif. Ia bisa menelepon pacarnya puluhan kali sehari, melarang bergaul dengan teman-temannya, dan melakukan kekerasan fisik yang membahayakan.

Film-film garapan Edwin memang selalu detil dalam memaparkan cerita dan alur pengisahan termasuk adegan-adegannya. Melalui film ini Edwin yang juga menggarap film ‘Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas’ seperti ingin berpesan bahwa jangan diam saat memiliki pasangan sakit mental.

Mereka adalah racun yang harus dijauhi sebelum kamu celaka.

5. Imperfect (2019)

Film ‘Imperfect’ tentang perasaan tidak nyaman dengan tubuh sendiri. Jessica Mila yang berperan sebagai Rara memiliki tubuh dengan ukuran besar atau gendut. Kulitnya pun berwarna sawo matang.

Rara tak peduli orang gemar membandingkan tubuhnya dengan adiknya yang langsing, putih bak putri bernama Lulu (Yasmin Napper) sebagai Lulu.

Dia beruntung punya Dika (Reza Rahardian), pacar yang selalu mendukung Rara. Namun dalam perjalanan situasi yang berkembang meminta Rara harus memiliki fisik yang sempurna demi karirnya.

Film garapan komika Ernest Perkasa ini sangat bagus mengesekusi premis cerita perempuan yang karirnya karirnya terancam lantaran tubuh yang dianggap tidak ideal itu.

6. My Idiot Brother (2014)

‘My Idiot Brother’ mengisahkan Angel (Adila Fitri), gadis 15 tahun. Angel memiliki seorang kakak yang menderita keterbelakangan mental bernama Hendra (Ali Mensan).

Angel sangat membenci dan malu mengakui Hendra sebagai kakaknya. Sekalipun demikian, Hendra sangat menyayangi Angel.

‘My Idiot Brother’ diadaptasi dari novel digital karya Agnes Davonar yang cukup booming

7. Merah Itu Cinta (2007)

Film ini tentang penderitan panjang yang dialami Raisa (Marsha Timothy). Rama adalah segalanya bagi Raisa. Rama telah mengubah dirinya dan pandangan hidupnya. Sahabatnya, Fanny (Inong), seorang pelacur, tidak dapat menolongnya.

Lalu muncul Aria (Gary Iskak), sahabat Rama, secara tiba-tiba di rumah Raisa yang terletak di permukiman kumuh pinggir rel kereta. Keadaan Aria sebenarnya sama hancurnya dengan Raisa, hanya dia mengekspresikannya secara berbeda.

Kalau Raisa sampai ingin bunuh diri, maka Aria seperti terombang-ambing antara mencoba mencintai Raisa, dan kenangan akan sahabatnya. Ternyata oh ternyata Aria adalah pacar sejenisnya Rama.

Nah, itu tadi 7 film tentang depresi karya anak-anak bangsa. Semoga ke depan lebih banyak lagi film Indonesia yang mengangkat isu kesehatan mental ya.